Manajemen kinerja adalah salah satu bagian penting dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan. Karena berperan menjadi rantai yang menghubungkan karyawan dan perusahaan untuk mencapai tujuan atau target dari bisnis. Lebih lengkapnya simak penjelasannya berikut!
Apa Itu Manajemen Kinerja?
Secara umum, manajemen kinerja adalah sebuah cara atau alat yang digunakan suatu perusahaan atau organisasi untuk mengontrol sistem kerja karyawan secara efisien. Manajemen kerja bisa berupa komunikasi yang dilakukan antara atasan dan karyawannya, guna mencapai tujuan atau target kerja yang berlaku.
Robert Bacal (1999) menjelaskan pengertian manajemen kinerja sebagai sarana komunikasi secara berkala yang dilakukan antara atasan dan bawahan. Melalui proses komunikasi tersebut, pada akhirnya dapat terbentuk pemahaman mengenai prospek kerja yang dilakukan.
Menurut Castello (1994) manajemen kinerja dapat diartikan sebagai pendorong dari balik layar untuk membuat segala keputusan dalam suatu organisasi dan bagaimana alokasi sumber daya.
Sedangkan Amstrong (2006) berpendapat manajemen kinerja adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengembangkan kinerja karyawan dalam suatu perusahaan melalui cara yang sistematis.
Berdasarkan pengertian dari para ahli, dapat disimpulkan bahwasanya manajemen kinerja adalah suatu upaya yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi untuk membangun sistem kerja yang efisien, guna mencapai target yang dituju.
Tujuan Manajemen Kinerja
Setiap perusahaan atau organisasi tentunya memiliki tujuan dan target yang ingin dicapai. Manajemen kinerja sebagai bagian di dalamnya juga memiliki tujuan tersendiri. Berikut beberapa tujuan manajemen kinerja:
1. Tujuan Umum
Secara umum, tujuannya dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Tujuan Strategi
Secara strategi, tujuan mengelola kinerja adalah untuk menyesuaikan aktivitas kerja karyawan agar sesuai dengan tujuan dari perusahaan atau organisasi.
Pelaksanaannya membutuhkan suatu penjelasan mengenai berbagai aspek, seperti perilaku karyawan, karakteristik karyawan, pengembangan karyawan dalam bekerja, bahkan terdapat umpan balik dari perusahaan pada karyawan.
b. Tujuan Administratif
Tujuan administrasinya adalah untuk melakukan evaluasi kinerja karyawan. Sehingga, perusahaan mampu mengambil keputusan terhadap karyawan bersangkutan tentang kinerjanya selama ini di perusahaan.
Mulai dari pemutusan kontrak, nominal gaji yang harus diberikan, maupun memberikan promosi pada karyawan yang memiliki kinerja memuaskan.
c. Tujuan Pengembangan
Tujuan terakhir adalah sebagai langkah pengembangan kualitas karyawan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan pada karyawan, menempatkan karyawan di posisi yang sesuai dengan kemampuannya, hingga meningkatkan kapasitas karyawan berpotensi pada bidang kerjanya.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus, tujuan manajemen kinerja adalah sebagai berikut:
- Meningkatnya kinerja karyawan secara berkelanjutan.
- Karyawan lebih termotivasi dan berkomitmen dalam bekerja.
- Karyawan mampu mengembangkan kemampuan pribadi yang bermanfaat bagi perusahaan.
- Adanya kesepakatan mengenai rencana kerja antara atasan dan karyawan.
- Terdapat komunikasi terbuka antara karyawan dan perusahaan, sehingga tercipta lingkungan kerja yang konstruktif.
- Mampu mempertahankan karyawan yang berkualitas bagi perusahaan.
- Adanya pemberdayaan karyawan.
- Memberi perhatian khusus pada atribut atau kompetensi karyawan.
- Membawa perubahan sesuai dengan orientasi kerja.
- Menentukan kriteria khusus sebagai bahan penilaian kinerja karyawan.
- Dasar untuk memberikan reward kepada karyawan berprestasi.
- Mensosialisasikan cara setiap karyawan untuk saling menghargai rekan kerja mereka.
- Mendukung inisiatif baik dari pihak manajemen dalam mengelola SDM secara menyeluruh.
Contoh Manajemen Kinerja
Berikut beberapa contoh penerapan dan manfaat mengelola kinerja karyawan pada suatu organisasi atau perusahaan:
- Membentuk kelompok karyawan yang memiliki tanggung jawab berbeda, seperti divisi sekretariat, divisi pemasaran, divisi keuangan, dan lain sebagainya.
- Menentukan tujuan setiap divisi di perusahaan, misalnya tim pemasaran berorientasi untuk membangun kesadaran merek bisnis pada target pasar, tim penjualan berfokus pada pencapaian target omset, dan seterusnya.
- Umpan balik antara karyawan dan atasan dilakukan dengan cara melakukan rapat evaluasi setiap satu bulan sekali.
- Pemberian reward pada karyawan berprestasi. Hal ini akan meningkatkan upaya setiap individu untuk melakukan yang terbaik dalam pekerjaannya.
- Melakukan training pada bidang tertentu untuk meningkatkan kapasitas karyawan. Misalnya memberikan pelatihan pada customer service yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen, sehingga citra baik perusahaan juga meningkat.
- Memberikan kesempatan pada setiap karyawan untuk memberikan penilaian kinerja terhadap rekan kerjanya secara adil. Supaya dapat meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja, demi menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi perusahaan.
- Adanya pengembangan standar yang menjadi indikator pada performa kinerja setiap karyawan.
- Melakukan mentoring kepada karyawan yang memiliki tingkatan lebih rendah, sehingga karyawan mampu bekerja sesuai arahan dan prosedur yang berlaku.
Proses Manajemen Kinerja
Pada praktiknya, terdapat beberapa proses pengelolaan kinerja SDM yang saling berkaitan, yakni sebagai berikut:
1. Planning
Planning atau perencanaan dalam manajemen kinerja adalah tahap awal perusahaan dalam menentukan target kerja. Pada tahap ini, pihak manajemen dalam perusahaan akan menyusun dan mendiskusikan terkait apa target kerja dan bagaimana cara mencapainya.
Perencanaan yang matang di awal tujuan akan membuat proses menuju tercapainya target lebih mudah terlaksana. Selain itu, perusahaan dapat melakukan pemetaan terhadap tujuan pribadi, target kerja, serta tujuan khusus melalui komunikasi dengan karyawan.
2. Monitoring
Monitoring bertujuan untuk meninjau proses berjalannya sistem kerja dalam mencapai target. Pelaksanaan proses monitoring tidak perlu sesering mungkin, tetapi melakukannya secara berkala jauh lebih baik, misalnya setiap enam bulan sekali atau setahun sekali.
Tujuan dari proses monitoring adalah membantu mengendalikan dan memecahkan masalah yang muncul pada saat berjalannya proses dalam mencapai tujuan awal atau target kerja. Bahkan, tak jarang adanya peninjauan pada proses kerja akan memunculkan tujuan baru yang lebih efisien dalam praktek kerjanya.
3. Developing
Developing atau reviewing merupakan proses pengkajian. Pihak manajemen dalam perusahaan akan memberikan penilaian pada karyawan dalam tahapan ini. Penilaian terhadap karyawan adalah terkait dengan proses kerja dalam mencapai target yang telah Anda tetapkan sebelumnya.
Tahapan ini juga akan membuat karyawan lebih terpacu dan termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Hal itu dikarenakan pada tahapan ini atasan melakukan evaluasi terkait kinerja karyawan dalam mencapai target, guna menentukan SDM yang terbaik.
4. Reward
Tahap terakhir pada proses manajemen kinerja adalah pemberian penghargaan kepada karyawan yang telah melakukan pekerjaan dengan baik. Hal ini merupakan tahapan penting untuk membangun semangat kerja dalam perusahaan.
Menghargai karyawan dengan memberi penghargaan akan meningkatkan motivasi. Pemberiaan penghargaan kepada karyawan yang melakukan kinerja dengan baik dapat berupa promosi kerja, pemberian bonus, dan lain sebagainya.
Tidak hanya penghargaan pada karyawan yang telah melakukan pekerjaan dengan baik. Pada tahap ini perusahaan juga dapat memberikan sanksi kepada karyawan yang tidak mampu menyelesaikan target kerjanya.
Manfaatkan Metode Manajemen Kinerja dalam Meningkatkan Kualitas Karyawan!
Kesimpulannya, manajemen kinerja adalah suatu metode atau cara yang perusahaan gunakan untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kualitas karyawan. Sehingga, proses pencapaian target perusahaan pun akan lebih cepat terpenuhi bersama SDM yang terbaik.