4 Contoh Penilaian Kinerja Karyawan yang Harus HR Tahu!

3 min read

4 Contoh Penilaian Kinerja Karyawan yang Harus HR Tahu!

Sebuah perusahaan akan berjalan mulus dan mampu mencapai goal-nya jika memiliki karyawan yang produktif. Menilai kinerja karyawan sangatah penting untuk kemajuan perusahaan kedepannya. Jika Anda seorang HR, Anda harus tahu apa saja contoh penilaian kinerja karyawan yang efektif.

Tiap perusahaan memiliki frekuensi dalam melakukan penilaian kinerja karyawannya. Biasanya, perusahaan melakukan evaluasi ini setiap tiga bulan, enam bulan, atau bahkan satu tahun sekali.

Mengapa Perlu Melakukan Penilaian Kinerja pada Karyawan?

Penilaian kinerja karyawan bermanfaat bagi karyawan dan juga pihak perusahaan. Manfaat tersebut, antara lain:

1. Bagi Karyawan

Manfaat yang bisa karyawan peroleh dari evaluasi kinerja karyawan, yaitu:

  • Sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan jabatan.
  • Sebagai dasar untuk mempertimbangkan kenaikan status karyawan, seperti dari magang menjadi karyawan full-time atau dari karyawan kontrak menjadi karyawan tetap.
  • Dasar pertimbangan dalam penerimaan bonus tahunan atau insentif.

Ada beberapa keputusan yang bisa diambil perusahaan ataupun Anda sebagai HR untuk menindak karyawan yang dinilai kurang produktif. Beberapa tindakan itu dapat berupa pemberian peningkatan kompetensi seperti pelatihan dan bantuan konseling dengan psikolog. 

Selain itu, bisa juga diberikan surat peringatan (SP) ataupun pemutusan hubungan kerja, jika karyawan kedapatan melanggar aturan kontrak, tergantung tingkat keparahannya.

2. Bagi Perusahaan

Evaluasi kinerja karyawan juga bermanfaat bagi perusahaan, seperti:

  • Memahami kondisi riil dari kinerja yang berkaitan dengan produktivitas karyawan.
  • Membantu perusahaan dalam mengambil keputusan terhadap karyawan.
  • Membantu perusahaan mengetahui kebutuhan karyawan, agar lebih produktif dan berkontribusi bagi perusahaan.
  • Perusahaan memperoleh timbal balik/feedback untuk kemajuan bersama.
  • Dasar pertimbangan dalam pengembangan perusahaan.

Parameter dalam Penilaian Kinerja Karyawan

Beberapa contoh penilaian kinerja karyawan tentu memiliki parameter yang bisa menjadi tolok ukur dan harus Anda ikuti untuk menilai kinerja karyawan secara efektif, seperti berikut:

1. Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu merupakan salah satu contoh indikator penilaian kinerja karyawan. Indikator ini sering digunakan untuk menilai seberapa cepat karyawan mampu menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Menyelesaikan tugas tidak melewati tenggat waktu sangat krusial untuk produktivitas perusahaan secara umum.

Semakin cepat pengerjaan tugas, karyawan dianggap efektif dalam melakukan pekerjaannya. Namun, kecepatan bukan satu-satunya parameter yang perusahaan nilai.

2. Kuantitas Hasil Pekerjaan

Perusahaan sering memberi tugas kepada karyawannya dalam kuantitas tertentu. Kuantitas adalah jumlah tugas atau pekerjaan yang perusahaan berikan kepada karyawan. 

Parameter ini menilai seberapa banyak tugas yang bisa karyawan selesaikan dalam kurun waktu tertentu, seperti harian, mingguan, bulanan, atau tiap tiga bulan. Salah satu contoh parameter yang masuk ke dalam kategori kuantitas ini adalah target penjualan.

3. Kualitas Hasil Pekerjaan

Tidak hanya kuantitas, pekerjaan yang baik juga memerlukan kualitas. Kualitas hasil pekerjaan merupakan parameter yang menilai keterampilan dan tingkat kompetensi karyawan.

Perusahaan tentu memiliki standar dalam tiap tugasnya. Hasil pekerjaan dianggap berkualitas, jika karyawan mampu memenuhi atau bahkan melebihi standar tersebut.

4. Sikap Tanggung Jawab

Sikap sama pentingnya dengan hasil pekerjaan. Tanggung jawab merupakan contoh lainnya dalam indikator penilaian kinerja karyawan.

Sikap tanggung jawab mencerminkan seberapa antusiasnya karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai jumlah, standar, dan tenggat waktu yang perusahaan berikan. Parameter ini sering perusahaan gunakan untuk karyawan yang baru bergabung.

5. Kehadiran

Kehadiran karyawan mencerminkan sikap disiplin, komitmen, dan tanggung jawab mereka terhadap pekerjaannya. Parameter ini juga bisa perusahaan gunakan untuk mengukur kepatuhan karyawan terhadap aturan perusahaan terkait waktu kerja. Namun, kehadiran juga harus diukur bersamaan dengan ketepatan waktu.

6. Kemampuan Bekerja Sama

Terkadang, karyawan punya sejumlah pekerjaan yang dapat dikerjakan sendiri. Namun, ada kalanya karyawan memiliki pekerjaan yang menuntut kerja sama, agar bisa selesai.

Parameter ini memiliki beberapa aspek yang perusahaan nilai, seperti bagaimana karyawan dalam berkomunikasi dengan atasan, bawahan, ataupun rekan kerja dan berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas.

Bisa bekerja sama adalah skill yang cukup penting dalam mengarungi dunia kerja. Namun, tidak semua orang sanggup melakukan hal ini dengan baik. 

7. Kepemimpinan

Kepemimpinan juga masuk sebagai parameter dalam penilaian kinerja karyawan. Terutama jika karyawan menduduki jabatan strategis, seperti manajer ataupun supervisor.

Sudah sepatutnya karyawan harus punya jiwa kepemimpinan, agar pekerjaannya bisa berjalan secara efektif. Hal ini penting, karena bawahan memiliki andil besar dalam keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan tugasnya. Sehingga, secara tidak langsung juga berpengaruh pada produktivitas perusahaan.

Tips dalam Menilai Kinerja Karyawan

Meskipun ada contoh penilaian kinerja karyawan, mengevaluasi kinerja karyawan bukanlah pekerjaan mudah. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menilai kinerja karyawan:

1. Sesuaikan dengan Aturan Perusahaan yang Berlaku

Parameter bagus atau tidaknya kinerja karyawan sebetulnya sudah tertuang di dalam aturan perusahaan. Hal ini juga ada di dalam kontrak karyawan. Jadi, sebaiknya aturan perusahaan memang sudah dijelaskan sedetail mungkin sebelum hari pertama karyawan bekerja.

Sesuaikan penilaian berdasarkan jabatan dan kewajiban karyawan yang tertulis di kontrak. Selain itu, Anda perlu menilai kinerja karyawan dari berbagai sisi, seperti dari sisi atasan karyawan dan karyawan itu sendiri.

2. Bersikap Objektif

Penilaian kinerja karyawan di perusahaan harus berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Hal ini bisa Anda bandingkan dengan kewajiban karyawan yang tertuang di kontrak kerja.

Hindari penilaian yang tidak memiliki tolok ukur yang jelas, apalagi hanya berdasarkan emosi, seperti like atau dislike terhadap karyawan tertentu.

Contoh Penilaian Kinerja Karyawan

Berikut adalah beberapa contoh penilaian kinerja karyawan yang bisa Anda gunakan saat mengevaluasi kinerja karyawan:

1. Tipe Checklist

Tipe checklist adalah metode penilaian kinerja karyawan yang berisi pernyataan deskriptif atau tertutup, yang berkaitan dengan perilaku karyawan.

Tiap pertanyaan hanya punya dua opsi jawaban, seperti ‘ya’ dan ‘tidak’ atau ‘benar’ dan ‘salah’. Pihak penilai bisa memberikan penilaian dengan mencentang salah satu dari dua pilihan tersebut.

2. Tipe Skala

Tipe skala adalah metode penilaian yang memberikan penilaian dengan rentang ‘nilai 1 hingga 10’ atau secara deskriptif seperti ‘sangat buruk hingga sangat baik’.

Penilai bisa memberikan nilai sesuai fakta yang ada di lapangan. Jika menggunakan rentang angka, semakin besar angka, menunjukkan kinerja yang baik/memuaskan. Sedangkan semakin kecil angka, menunjukkan kinerja yang tidak memuaskan. 

3. Tipe Campuran

Penilaian tipe campuran adalah contoh penilaian kinerja karyawan yang menggabungkan dua metode, yaitu tipe checklist dan skala. Pada tipe ini, juga ditambah kolom rekomendasi pada satu halam formulir. Sehingga, lebih cocok untuk mengevaluasi kinerja karyawan secara menyeluruh.

4. Essay

Essay adalah metode penilaian yang berisi gambaran deskriptif terhadap kinerja karyawan di lapangan. Hal yang tertulis di metode ini meliputi perilaku, pengetahuan, potensi, dan bagaimana hasil pekerjaan yang karyawan selesaikan.

Nilai Kinerja Karyawan, Majukan Perusahaan!

Menilai kinerja karyawan adalah hal mutlak yang harus perusahaan lakukan untuk kemajuan dan kesuksesan bersama. Tidak peduli bergerak di bidang apa perusahaan tersebut.

Adanya contoh penilaian kinerja karyawan sangat memudahkan perusahaan, HR, dan pihak karyawan untuk memecahkan masalah produktivitas yang bisa saja karyawan hadapi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *